Kamis, 09 Januari 2020

Teaching Factory (TEFA), SMK Teruna Jaya Nglipar



Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis. Pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.

Pada tahun pelajaran 2019/2020 SMK Teruna Jaya Nglipar mendapat bantuan Teaching Factory yang digunakan untuk praktik pembelajaran Program Studi Tata Busana. Dengan bantuan Teaching Factory ini diharapkan siswa dapat belajar layaknya di perusahaan yaitu dari proses  penerimaan order, pengerjaan order, sampai pesanan diterima oleh pemesan. 

                                                                                                      

Manfaat TEFA

Melalui penerapan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA)akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.    Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik;
2. Meningkatnya kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, pengenalan standar dan budaya industri;
3. Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan dunia usaha/dunia industry
4. Terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan.


Tujuan TEFA

Tujuan dari penerapan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA), antara lain:
  1. Menciptakan sinergi dan integrasi proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran normatif, adaptif dan produktif, sehingga pengantaran kompetensi ke peserta didik lebih optimal;
  2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik;
  3. Meningkatkan kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, pengenalan standar dan budaya industri, dll.
  4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan dunia usaha/dunia industri;
  5. Mendorong munculnya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan.